Taliabu, BULETININDO.COM – Bupati Kabupaten Pulau Taliabu Telah Menanggapi issu yang beredar di beberapa media terkait dirinya mengusir wartawan saat peliputan itu tidak benar.
“Saya ingin sampaikan bahwa pemberitaan yang menceritakan bahwa saya mengusir wartawan dibeberapa media itu tidak benar.” Jelasnya.
Dikatakan di beberapa media itu bahwa saya mengusir dirinya yang bersangkutan tidak pernah tetapi yang bersangkutan harus sadar diri.
“Saya tidak pernah mengusirnya, tetapi saya menyuruhnya keluar karena acara rapat sudah dimulai.” Tambahnya.
Sebelum hajatan Pemerintah Daerah itu dimulai para jurnalistik diundang untuk mengambil gambar setelah itu keluar kan, bukan mondar mandir di dalam karena seperti yang bersangkutan lakukan itu kan tidak benar itu.
“Wartawan yang bersangkutan itu melakukan pengambilan gambar sekaligus video, kan gak bole sebenarnya. Masa saya perlu menjelaskan tentang etika jurnalistik kan tidak mungkin.” Jelas Bupati Aliong.
Bagaimana sikap Pemerintah Daerah terkait pemberitaan tersebut yang mencemarkan nama baik itu kata Aliong.
“Saya tidak akan laporkan ke pihak yang berwajib, kalau saya laporkan pasti pidana itu, karna Pemda Taliabu merasa itu adalah pencamaran nama baik kan. Saya sudah sampaikan silahkan keluar setelah selesai rapat akan diadakan konfrensi pres tapi masi saja dia melakukan pengambilan gambar dan video.” Tegasnya.
Selain itu, dinilai yang bersangkutan memang kebiasaannya seperti itu gak ada etikanya.
“Kebiasaan yang bersangkutan itu gak ada etika sama sekali setiap ada acara dia itu salalu ada disamping para forkopimda. Kalau dilihat dari aturannya acara di mulai para wartawan mengambil gambar setelah itu keluar setelah itu diadakan konfrensi pres kan begitu aturannya, tapi saya baru ketemu di Taliabu ini ada wartawan seperti itu.” Tegasnya
“Wartawan yang bersangkutan tidak perlu dilaporkan ke pihak yang berwajib atau ke Dewan Pers tetapi kita lakukan koordinasi baik dengan Dewan Pers Agar melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Karya Jurnalistik yang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik di Pulau Taliabu” Pungkasnya.(rds/red)