Berita  

Sebanyak Empat Warung di Bondowoso Ludes Dilalap Si Jago Merah

banner 468x60

Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Masyarakat Tenggarang dihebohkan dengan kejadian kebakaran yang menimpa Empat warung yang berada di pinggir Jalan Raya Situbondo, tepatnya di Kecamatan Tenggarang Bondowoso, harus ludes dilalap si Jago merah, Senin (13/03/2023) sore.

Meski sudah ada sejumlah petugas pemadam kebakaran (Damkar), namun banyak barang-barang yang tidak dapat diselamatkan.

Dengan kejadian itu, pemilik warung hanya bisa menangis menyaksikan warungnya habis terbakar. Bahkan, salah satu pemilik sampai tidak sadarkan diri. Serta harus mendapatkan penanganan dari PMI yang berada di lokasi tersebut.

Masyarakat yang mengetahui kejadian ini, juga berbondong-bondong untuk melihat. Akibatnya arus lalu lintas di jalan itu padat merayap. Meski sebenarnya sudah diatur sedemikian rupa oleh aparat Kepolisian, Satpol PP dan TNI. Petugas Damkar juga masih siaga di lokasi, untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kabid Damkar Satpol PP Bondowoso, Toha Satriono menyampaikan hingga saat ini belum diketahui secara pasti, penyebab terjadinya kebakaran. Namun, menurutnya kebakaran awalnya terjadi di satu warung. Kemudian merembet ke warung yang lain. Memang terdapat banyak benda yang mudah terbakar di dalamnya. “Kalau dilihat ini kan warung makanan. Kemudian ada banyak material bangunan yang mudah terbakar,” katanya.

Untuk memastikan penyebab kebakaran, pihaknya mengaku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tentunya setelah melakukan pemadaman terlebih dahulu. Termasuk untuk mengetahui jumlah kerugian, akibat peristiwa ini. Karena dia juga mengaku belum bisa memastikan, secara pasti berapa total kerugiannya. Namun, jika dilihat berdasarkan bangunan dan benda yang terbakar. Maka diperkirakan jumlah kerugian mencapai jutaan rupiah. “Masih akan kami dalami,” ujarnya.

Selain itu, Toha juga mengatakan menurunkan sebanyak dua armada, lengkap dengan petugas yang sudah ditentukan. Karena api tak kunjung padam, armada tersebut hasil bolak balik untuk mengambil air. Salah satu kendala dalam proses pemadaman, adalah banyaknya masyarakat yang ingin melihat. Serta lalu lintas yang cukup padat. “Penyebab utamanya masih dalam penyelidikan,” pungkasnya. (Afi)