Jakarta, BULETININDO.COM – Kolaborasi strategis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI membuahkan hasil yang manis bagi pelaku UMKM pada ajang Trade Expo Indonesia ke-37 beberapa waktu lalu. 26 Desember 2022.
Secara keseluruhan, pelaku usaha yang dibawa LPEI untuk ikut memamerkan produknya di pagelaran tersebut berhasil meraih nilai potensi transaksi hingga Rp 19,78 miliar.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Gerald Grisanto menyampaikan, hasil tersebut menunjukkan produk-produk mitra binaan maupun debitur LPEI sudah siap menekuni pasar ekspor, tentu dengan kapasitas dan kualitas yang kompetitif pula.
“Di ajang Trade Expo Indonesia, LPEI memfasilitasi 15 pelaku UMKM yang bergerak di sektor makanan dan minuman untuk menampilkan produknya kepada dunia internasional. Hal ini kami lakukan guna menjalankan peran kami sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI yang terus berupaya membangun kapasitas UMKM agar mampu masuk ke pasar global,” ujarnya.
Upaya ini, Gerald melanjutkan, tidak lepas dari peran para pemangku kepentingan yang kian bergerak menuju pada satu tujuan yang sama, yaitu mendorong para pengusaha nasional berorientasi ekspor untuk menggeluti pasar global secara berkelanjutan.
Karena itu, LPEI setiap tahun senantiasa mendukung Trade Expo Indonesia sebagai strategic partner Kementerian Perdagangan RI untuk mempertemukan pelaku usaha dengan calon buyer dari luar negeri.
“Ini LPEI lakukan dalam rangka membangun ekosistem ekspor yang mampu menunjang perwujudan dari objektif tersebut,” ucap Gerald.
Hal senada diungkapkan oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dalam acara penutupan Trade Expo Indonesia ke-37 di Kantor Kementerian Perdagangan RI, Kamis (22/12).
“Kalau produk-produk kita semakin bagus, semakin menarik, semakin dimutukan dunia, semakin kompetitif maka banyak orang akan datang. Jadi ekosistem itu saling terkait satu sama lain, kolaborasi dan kerja sama sehingga kita bisa mencapai apa yang kita cita-citakan itu,” tutur Mendag Zulkifli.
Adapun 15 pelaku UMKM yang dilibatkan berasal dari program CPNE, Desa Devisa maupun nasabah LPEI yang telah memiliki kemampuan dan kualitas produk siap ekspor. Jenis produk yang dihadirkan antara lain, kopi, teh, frozen food, olahan bawang, serta kelapa dan turunannya.
Produk-produk UMKM binaan LPEI tersebut menarik perhatian dari banyak pembeli, baik lokal maupun mancanegara.
Tercatat sebanyak 285 pengunjung yang menyinggahi booth LPEI untuk membeli maupun melihat potensi ekspor dari produk.
Selain kesuksesan booth, salah satu mitra binaan LPEI, PT Swarga Sang Juragan, berhasil menandatangani perjanjian bisnis dengan buyer senilai USD 30 ribu ke Bangladesh atas produk
buah pinang. PT Swarga Sang Juragan sendiri merupakan peserta dari Coaching Program for New Exporter (CPNE) tahun 2019 yang telah diberikan pendampingan dan pelatihan oleh LPEI hingga mampu menembus pasar ekspor.
Gerald mengatakan, pencapaian yang dihasilkan dari ajang pameran ini mendorong LPEI bertindak cergas dan berupaya optimal ke depannya dalam membawa pelaku usaha Indonesia beserta produk unggulannya ke panggung global. Melalui kerja sama maupun program inisiasi LPEI, diharapkan pelaku usaha bisa termudahi kesulitan dan hambatannya dalam meningkatkan peluang ekspor.
“LPEI mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan RI atas kesempatan dan wadah yang telah diberikan kepada para pelaku usaha melalui Trade Expo Indonesia untuk memasarkan produknya kepada khalayak global. Semoga dengan kolaborasi strategis lainnya, kami dapat meneruskan komitmen kami untuk mewujudkan ekspor nasional yang berkelanjutan,” tutup Gerald. ( rds )